Things I Wish I Knew Before Being A Teacher
Menjadi seorang guru merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Somehow, I have no idea why I become a teacher at last. Saya bukan lulusan FKIP tapi pada akhirnya sempat berkuliah lagi untuk menjadi guru. I used to be a scientist tepatnya di bidang food technology lulusan universitas bergengsi di Indonesia.
Berawal dari keisengan, saya mendaftar untuk menjadi local tutor di pusat pelatihan bahasa asing dan akhirnya saya diterima untuk mengajar.
Tidak lama setelah menjadi local tutor saya menikah dengan Dany lalu diboyonglah saya ke tempat dimana dia bekerja. Saya pindah ke daerah yang terbilang cukup jauh dari tempat saya berasal. Butuh sekitar 28 jam perjalanan darat atau cukup 1 jam 55 menit dengan jalur udara. Inilah alasannya saya selalu naik pesawat untuk pulang pergi alias mudik.
Di tempat tinggal yang baru, saya kembali berprofesi sebagai guru di sekolah bilingual selama kurang lebih 4 tahun. Pada akhirnya saya resign karena ingin fokus ke program hamil yang mengharuskan saya untuk pulang pergi ke daerah asal saya setiap bulannya.
Setelah resign saya tidak bisa berhenti dari dunia pendidikan begitu saja karena masih ada siswa-siwa yang ingin mengambil private class dengan alasan minta tolong. Akhirnya saya menyanggupi dengan syarat siswa yang datang ke rumah. Jadilah rumah sebagai kantor baru saya untuk work from home dan ini terjadi jauh sebelum pandemi covid-19.
Being a teacher is not easy but it is not that hard. I wish I knew it before being a teacher. Some people say it's really enjoyable. Yea, they're right but so many burnout teachers out there. So, why I teach eventhough I can be the burnout teacher? I love learning new things including teaching and kids' life. That's why! But, there are some things I wish I knew before being a teacher.
![]() |
@duck58cth from unsplash |
Things I Wish I knew Before Being A Teacher:
I Wish I Knew This: Patient Is A Must
I'm not the kind of that person but at least I can learn how to be patient lengkap dengan beberapa problematika yang disuguhkan ketika mengajar.
Pernahkah kalian menghadapi anak yang tidak memiliki motivasi? Oh Gosh! Butuh beberapa pendekatan yang terkadang sangat efektif bahkan tidak bekerja sama sekali. So, menjaga kewarasan itu wajib hukumnya.
![]() |
@jblesly from unsplash |
I wish I Knew This: It's Not A Low-Stress Job
![]() |
@stilclassics from unsplash |
Kata orang pekerjaan seorang guru itu santai. Hmmm? Are you sure? I'm gonna say you're totally wrong! Para guru harus menyusun rencana proses pembelajaran selama setahun kedepan di setiap akhir tahunnya. Rencana pembelajaran disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan silabus. Faktanya peraturan pemerintah sering berubah.
Guru juga harus pulang sore saat ini. Berangkat ketika ada jam saja mungkin berlaku di sekolah negeri tetapi sepertinya peraturan saat ini jam pulang guru adalah jam 4 sore. Ketika mengajar di sekolah swasta wajib sekali berangkat pagi pulang sore ada atau tidak ada jam mengajar. Semua itu terbayarkan karena gajinya pun pasti berbeda.
Semua itu belum lengkap jika belum ada korban perasaan dimana ketika siswa memiliki bad behavior, malas, tak ada motivasi, kelas yang susah dikontrol dan lain sebagainya. Orangtua murid kerap melimpahkan tanggung jawab mendidik anak sepenuhnya kepada kami padahal kami tidak 24 jam bersama siswa. Oh Gosh!
Of Course, We Can Be Ourselves!
Saya berpikir bahwa guru adalah orang yang "perfect" karena menjadi role model untuk anak-anak. Terkadang saya tersiksa bukan karena harus menggunakan topeng tetapi karena pandangan awal saya mengenai guru harus ekstra hati-hati dalam segala hal. Oke, memang harus seperti itu namun kita tidak perlu 100 persen harus dalam kondisi paripurna kan?
Kabar baiknya, ternyata menjadi guru tidak harus berpura-pura menjadi orang lain loh. Selain menyiksa, ini akan terlihat palsu. Anak- anak dapat melihat dan merasakan mana yang asli atau palsu. Karena hati itu dirasa bukan dilihat. Kita tidak harus selalu bersikap formal asal sopan dan tidak melanggar batas.
I wish I Knew This: Let The Students to Choose
Terkadang kita sebagai guru atau tutor tidak memberi kesempatan bagi siswa untuk memilih. Let's say ijinkan siswa memilih learning styles atau learning activities sehingga mereka akan lebih tertarik dan bersemangat dalam proses pembelajaran.
Kita tidak perlu mengijinkan siswa untuk memilih pada setiap proses penbelajaran. Terkadang kita memiliki sesi yang wajib kita terapkan untuk saat itu. Kita sebagai fasilitator memegang kendali kelas namun tidak ada salahnya jika membiarkan siswa untuk memilih apa yang dia inginkan.
![]() |
@johnschno from unsplash |
Being a Teacher: Punishment Doesn't Work On Them!
Kesal dengan siswa karena mereka bermasalah, tidak mau mengerjakan PR, tidak mau mengulang pelajaran sehingga selalu lupa meski pada awalnya mereka sudah bisa, tidak mau mendengarkan anda? Don't give them too much speech! Believe it or not, it drains so much energy. It's more draining than your problem with your crush. It's more broken than a broken heart.
Bangunlah hubungan yang baik dengan siswa karena apa yang paling mereka ingat adalah guru mereka sendiri taitu anda. Terkadang mereka ingin anda tahu tentang mereka meski hanya sedikit. Pada umumnya, siswa juga berlagak tidak peduli apakah anda mau tahu atau tidak.
Peduli merupakan hal yang tak kalah penting. Pedulilah yang sewajarnya karena terlalu peduli juga tidak disarankan demi menjaga kesehatan mental anda. Siswa juga tidak terlalu suka jika kita terlalu mencampuri urusannya.
![]() |
@nate_dumlao from unsplash |
Before Being A Teacher We Have to Know About Creativity
Anda tidak perlu selalu mengaitkan setiap proses pembelajaran dengan media teknologi. Technology is also important tetapi menitikberatkan aktivitas yang fun juga tidak kalah penting. Siswa tidak harus selalu menonton video lalu menjawab pertanyaan. Beberapa kali boleh saja tetapi sebaiknya jangan setiap hari.
Melakukan aktivitas laboratorium dengan work sheet yang menarik dapat memandu siswa dengan mudah. Siswa dapat membuat proyek sederhana dan mengemukakannya di kelas. Dengan begitu, terjadilah komunikasi di kelas. Semua hal dapat dilakukan dengan aktivitas yang menyenangkan dan membuat siswa aktiv. Mengedepankan kreativitas anak dan guru merupakan hal yang mengasyikkan.
![]() |
@goian from unsplashp |
"The mind is not a vessel that needs filling, but wood that needs igniting".
-Plutarch-
"Education is not the learning of facts, but the training of mind to think".
-Albert Einstein-
Sebaiknya kita tahu beberapa hal di atas sebelum memutuskan menjadi tenaga pendidik baik formal maupun non-formal.
I appreciate what teachers have done to help their students. I know it's not easy but we can do it as long as we try and do our best! Good luck!
Warm regards,
Comments
Post a Comment