Pengalaman USG Fetomaternal di RS Hermina Yogyakarta

Hi! Balik lagi ke dunia maya untuk berbagi pengalaman saya baru-baru ini tentang USG fetomaternal dengan dokter SpOG sub spesialis maternal-fetal medicine. Apa sih bedanya dengan USG yang biasa kita lakukan ketika antenatal visit? Mengapa kita memutuskan untuk melakukan USG tersebut? If you have the same questions, let's check it out!

Sebelum membahas lebih jauh, saya pernah berbagi info tentang macam-macam sub spesialis dari dokter SpOG dengan bidang keahliannya masing-masing. Kali ini, saya menggunakan jasa dokter SpOG fetomaternal di rumah sakit Hermina Yogyakarta, yaitu dr. R. Detty Siti Nurdiati Z, MPH., Ph.D., Sp.OG(K).

Alasan saya menggunakan jasa beliau adalah karena saya memiliki riwayat kelebihan hormon tiroid alias hipertiroid yang terkontrol. Dalam kehamilan, lebih baik menggunakan dokter Sp.OG fetomaternal ketika kita memiliki keadaan penyerta tertentu. Misalnya, ibu hamil dengan memiliki kondisi hipertensi, diabetes, penyakit jantung, preeklampsia, dan yang lainnya. 

Paling nggak screening fetomaternal lah meskipun nanti kita mau pake jasa SpOG sub spesialisas lain. Saya sendiri rencana juga akan melahirkan dengan dibantu SpOG lain. Mengutip kata-kata dr. Adi yang praktek di JIH, hermina dan sarjito, jika ibu hamil memiliki keadaan khusus atau penyerta lebih baik melakukan screening fetomaternal. 

Sebetulnya, dari Lampung pun SpOG saya menyatakan bahwa saya dan bayi sehat, normal dan sempurna. Cuman, untuk ayemnya dilakukan screening tadi karena saya ada kelebihan hormon. Luckily, Alhamdulillah hormon saya selalu terkontrol. 

Photo by MART PRODUCTION from Pexels


Pertama Kali Periksa ke RS Hermina Yogyakarta

Photo by: populeria.com

Ini pertama kalinya saya ke RS Hermina. RS Hermina memang punya cabang di banyak kota yang tersebar se Indonesia Raya. Untuk di Jogja sendiri rumah sakit ini terbilang baru.

 Trus kenapa ke Hermina? Karena dokter fetomaternal di Jogja cuma ada lima orang dan saya paling sreg sama dr.Detty. Kebetulan beliau praktek di Hermina dan Happyland entah kalau Beliau masih ada tempat praktik di tempat lain. Selain itu, beliau merupakan dokter senior dan juga dosen dari SpOG yang menangani saya di Lampung. Orangnya sabar, secara keilmuan mumpuni dan profesional. Beliau juga lulusan dari universitas luar negeri cuma sibuknya nggak ketulungan.

Sebelumnya saya sudah daftar via online tapi untuk screening fetomaternal biasanya harus janjian dulu sama dokternya via WA untuk menentukan hari dan jam nya. Karena, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan diluar jam pasien yang kontrol biasa. Karena lagi, pemeriksaannya kan lama banget tuh, kalo dicampur sama pasien lain bisa ngamuk nanti pasiennya karena saking lama nunggu antrian wkwkkwkw. 

Setelah dapat hari dan jamnya saya langsung masuk ke poli eksekutif karena pakai jalur pribadi. Di sana dapet aqua gelas sama malkist roma meski di bulan puasa. Selanjutnya, dapet lembaran kertas yang nantinya di kasih ke keranjang. Setelah itu, nunggu dipanggil untuk ditensi dan ditimbang plus sedikit wawancara. Nggak lama, udah dipanggil masuk ruangan.

Jadi, kalo pake pribadi menurut saya antrian nggak terlalu panjang jadi nggak akan terlalu lama-lama  di sana. Tapi, yang kurang sreg poli kandungan deketan sama poli anak dan dokter lain gitu. Kalo di rumah sakit lain kan poli kandungan sudah dipisah karena ibu hamil kan bukan orang sakit. So, beberapa rumah sakit akan membedakan gedungnya terutama saat pandemi. 

So far, saya puas dengan pelayanan dan keramahan staff, suster dan dokternya. Enaknya lagi, sebelum kita ke rumah sakit biasanya ada customer service yang nelpon untuk ngingetin kita supaya nggak lupa kalo kita ada janji dengan dokter di hari itu plus di inggatkan ulang untuk hari itu jam berapa sebaiknya kita sudah berada di rumah sakit. 

Photo by: anonim

Aapa sih USG Fetomaternal itu?

USG fetomaternal tidak dilakukan pada setiap ibu hamil. Hal ini bisa dilakukan untuk melihat keadaan janin dengan lebih detail. So, kelainan pada janin bisa terdeteksi lebih dini.

Pemeriksaan ini menggunakan alat yang dilengkapi dengan teknologi doppler untuk memastikan aliran darah dari tali pusat, dari ibu ke bayi, dari bayi ke otak, dan setiap organ nya dengan detail. Kata dokter yang menangani saya, kalau aliran darah dari bayi ke otak bagus, Insha Allah semua organnya sehat dan normal. 

 Pemeriksaan ini memakan waktu antara setengah hingga satu jam. Paling cepat minimal tiga puluh menitan. Saat itu saya ditemani kakak karena suami sudah harus bekerja di luar pulau. Kata kakak saya, kakinya sampe pegel karena dia harus mendengarkan semua penjelasan dr. Detty dengan seksama. Saking khidmatnya, dia sampai terharu saat pemeriksaan.

Waktu saya diperiksa, dokter menggunakan USG 2,3 dan 4 dimensi secara bergantian. Lalu semua hasilnya nanti akan dijadikan satu di map lengkap dengan CD nya.

Photo by Amina Filkins from Pexels

Apa Bedanya Usg Fetomaternal dengan Usg Biasa?

Menurut saya beda banget dong antra usg fetomaternal sama usg biasa. Mulai dari segi harga pun bedanya berkali-kali lipat. Parameter yang dicek pun beda banget dan lebih banyak.

Kalo usg 2d, biasanya yang dicek adalah posisi bayi, letak plasenta, detak jantung bayi, berat badan bayi, denyutan jantung bayi yang bergerak ketika memompa darah, kelengkapan anggota tubuh bayi, lingkar kepala bayi, dan mungkin masih ada lagi yang belum saya sebut. Gambarnya pun hitam putih tapi untuk dokter usg ini sudah cukup jelas. Nggak seperti kita yang orang awam kalo ngeliat bakalan bingung.

Ketika screening fetomaternal, jantung bayi yang dilihat bukan sekedar oh, ada jantungnya, oh, jantungnya bekerja karena terlihat sedang memompa darah tapi kita bisa liat organ jantung yang lebih detail. Ada berapa ruang dan berapa sekat di jantung itu sendiri, ada tidaknya klep jantung yang bocor. Ya, jadi sedetil itu untuk pengecekan untuk masing-masing organnya. 

Aliran oksigen dari tali pusat pun dicek apakah cukup dan nutrisi dari plasenta apakah sampai ke bayi dengan sempurna atau tidak. 

Ketika usg 2d biasanya, kita tidak bisa melihat dan mengetahui parameter tersebut sampai sedetail itu. So, kurang lebihnya begitu.

Parameter yang Diperiksa Saat USG Fetomaternal

Saya kurang ingat betul secara lengkap apa saja yang diperiksa saat screening fetomaternal karena saking banyaknya. Tapi di sini akan saya coba ingat-ingat.

 Parameter yang diperiksa oleh dokter saat USG fetomaternal kurang lebihnya yang saya ingat adalah:
1. Aliran darah dari ibu ke bayi.
2. Aliran darah dari bayi ke otak.
3. Organ ginjal.
4. Organ liver.
5. Organ jantung dan denyut jantung.
6. Kandung kemih.
7. Tulang belakang.
8. Pengecekan adanya kebocoran sumsum tulang belakang atau tidak.
9. Sistem syaraf pusat.
10. Organ mata, hidung, mulut, dahi (wajah bayi)
11. Jenis kelamin bayi.
12. Air ketuban.
13. Posisi bayi.
14. Letak plasenta.
15. Panjangnya tali pusat.
Dan masih ada lainnya yang saya lupa 😅.

Photo by MART PRODUCTION from Pexels

Semua organ dicek dengan pemeriksaaan anatomi dan fungsi kerjanya. Misalkan pada bagian jantung bayi. Dokter akan memastikan jantung bayi memiliki 4 ruang dan ada sekat dengan jumlah yang normal. Lalu, dokter akan menunjukkan kerja jantung yang dapat saya lihat melalui monitor. 

Kapan Ibu Hamil Harus Melakukan Screening Fetomaternal?

Seperti yang saya katakan di atas, tidak semua ibu hamil harus melakukan screening fetomaternal. Ibu hamil yang memiliki penyakit atau kondisi tertentu baru dianjurkan melakukan screening ini. Baiknya, screening dilakukan pada trimester ke dua dan ke tiga. 

Trus, kalo ibunya nggak ada kondisi kusus tapi pengen screening fetomaternal gimana? Menurut saya sih boleh aja mungkin juga lebih bagus biar tenang karena tau dan sudah memastikan kalau kondisi bayi kita baik-baik saja.

Saya sendiri juga tidak ada keluhan dan sehat-sehat saja selama kehamilan meski punya riwayat ketidakseimbangan hormon. Tapi ketika semua dipastikan dan direncanakan dengan baik tentulah perasaan kita jadi lebih tenang dan siap untuk menghadapi proses persalinan nanti.

Kondisi ibu hamil yang sebaiknya melakukan screening fetomaternal, yaitu:

1. Perokok.

2. Pengonsumsi minuman keras.

3. Mengalami preeklampsia.

4. Memiliki riwayat diabetes, penyakit jantung, hipertensi, asma.

5. Mengandung bayi kembar.

6. Perkembangan bayi tidak sesuai dengan usia kandungan.

7. Pernah keguguran sebelumnya.

8. Memiliki indeks masa tubuh yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

Dan lain-lain.

Biaya Screening Fetomaternal di RS Hermina Yogyakarta

Biayanya cenderung lebih mahal dibanding USG pada umumnya. Kemarin saya periksa dengan jalur pribadi dan begini kurang lebih rinciannya:

Konsultasi dokter    : Rp. 256.000

USG 2D                     : Rp. 487.000

USG 3-4 D                : Rp. 1.094.000

Tambahan print       : Rp. 56.000

Vitamin kehamilan  : Rp. 459.000

Total                          : Rp. 2.352.000

Dokter kasih resep vitamin D sama kalsium jadi total segitu. Print penunjang agak mehong karena yang di print banyak banget mulai dari usg 2, 3 sampe 4 dimensinya ada semua plus CD. 


Begitulah sekilas info tentang USG fetomaternal saya yang Alhamdulillah Masha Allah semua hasilnya normal, sehat dan sempurna. Dokter dan suster juga ketawa geli waktu ngeliat tingkah baby M di dalem sana. Katanya aktiv, susah diem dan posenya unik  ðŸ¤£. Dokter bilang ini calon emak-emak rempong baby nya. Wah..setelah denger itu saya nggak heran..karena mommy nya juga kurang lebih begitu sedari kecil 😅.

Semua ini tidak lepas dari perlindungan Allah untuk kita semua. Karena, Allah serba bisa dan apapun serba mungkin karenaNYA. Semangat untuk para ibu yang  tidak pernah lelah berjuang karena Allah akan memberi jalan di waktu dan di saat yang tepat. Tugas kita hanya berdoa, memohon, yakin bahwa doa kita akan dikabulkan dan berusaha semaksimal mungkin.







Comments

Popular Posts